Kondisi Lahan Magrove Yang Diduga Telah Diperjual Belikan Berada Didesa Penebal yang Sudah Di Babat Oleh Salah Satu Penguasa Tambak Udang
Amanat Bengkalis.Berdasarkan keterangan berbagai pihak dan juga masyarakat setempat pada saat terjadi nya aktifitas Pembabatan hutan mangrove yang akan dijadikan kolam tambak udang , kegiatan tersebut dihentikan langsung oleh petugas KPH DLHK bengkalis, yang saat ini tindak lanjut dari perusakan hutan mangrove tersebut hingga saat ini belum diketahui seperti apa tindak lanjutnya.
Muhammad Fadli Kepala Kesatuan Pengolahan Hutan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KPH DLHK ) Riau Bengkalis saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan jual beli lahan dan pembabatan hutan mangrove yang akan dijadikan kolam tambak udang Didesa penebal kecamatan Bengkalis,kabupaten Bengkalis saat dikonfirmasi oleh tim media mengatakan beliau tidak tahu aksi tersebut dihentikan oleh petugas nya dan siapa saja anggotanya yang turun kelokasi,apalagi menurut keterangan nya beliau masih baru bertugas dibengkalis.
Menurut kepala KPH DLHK bengkalis tersebut pihak nya akan melakukan penyelidikan dilapangan.kalau memang terbukti maka akan ditindak lanjuti” Ujar nya.
Berdasarkan keterangan dari salah satu pemilik surat,dimana surat tersebut dimiliki oleh 3 warga desa penebal yang ditanda tangani oleh Kepala Desa Penebal Muhammad Saimin pada tahun 2020.dimana ketiga nama tersebut yakni Atas nama Darbi,Amir dan Kahar yang disaksikan oleh masing masing sepadan ditanda tangani oleh Kepala Dusun Simpang Madi Sintaria dan ketua Ketua RT 11 Nurdin dan Ketua RW 03 Abdullah, dari petugas Desa Penebal yakni Amran.
menurut pemilik surat tersebut uang yang diterima dari saudara Darbi selaku Broker dari penjualan tanah tersebut beliau sudah menerima uang senilai Rp.7500.000 dan masih tersisa Rp.2500.000 yang belum ia terima dari saudara Darbi.ujarnya
Laporan Media