• Kam. Sep 19th, 2024

Mahasiswa Kedokteran UNAND Menciptakan Terobosan Terapi Kanker Serviks Terbaru: Menjanjikan Harapan Baru bagi Pasien

Byadmin

Okt 9, 2023

Oleh : Tim Nanogold Curcumin

AMANAT Padang, 7 Oktober 2023 – Kolaborasi mahasiswa lintas program studi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat berhasil ciptakan kandidat terapi yang menjanjikan bagi penderita kanker serviks.
Mereka adalah Agnes Putri Bahari (Ilmu Biomedis 2021), Maisarah Fadhilah (Pendidikan Dokter 2020), Wulandari (Pendidikan Dokter 2020), Muhammad Luthfi Kamil (Ilmu Biomedis 2021), dan Puteri Khairah Tanisa (Pendidikan Dokter 2021) dibawah bimbingan Dr. Dessy Arisanty, S.Si, M.Sc. Melalui kegiatan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang dinaungi Kemenristekdikti, tim penelitian yang bernama Nanogold Curcumin berhasil menciptakan terapi anti kanker serviks dengan memanfaatkan nanoteknologi, yaitu mengkombinasikan nanopartikel emas dengan senyawa kurkuminoid yang terdapat pada kunyit (Curcuma longa).
PKM merupakan kegiatan ilmiah tahunan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Kegiatan ini diadakan dalam rangka mewadahi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, serta menerapkan ilmu dan teknologi yang telah mereka pelajari di bangku perkuliahan. Untuk tahun ini ada 10 bidang PKM yang diadakan yaitu PKM-Riset Eksakta (PKM-RE), PKM-Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), PKM-Penerapan Iptek (PKM-PI), PKM-Karsa Cipta (PKM-KC), PKM-Karya Inovatif (PKM-KI), PKM-Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK), PKM-Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT), dan PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI). Adapun tim Nanogold Curcumin adalah salah satu tim PKM di bidang riset eksakta (PKM-RE) yang mendapatkan pendanaan penuh dari Dikti sesuai rancangan proposal yang telah dibuat. Topik penelitian yang diangkatkan oleh tim ini adalah menciptakan inovasi antikanker nanopartikel emas fraksi kurkuminoid dari tanaman kunyit (Curcuma longa) yang di uji cobakan terhadap kultur cell line kanker serviks melalui studi in vitro dan molekuler.
Penelitian dalam dunia kedokteran adalah langkah awal yang penting dalam mengembangkan pengetahuan medis, merumuskan solusi untuk masalah kesehatan, dan meningkatkan kualitas perawatan medis. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas telah menunjukkan komitmen mereka dalam upaya ini. Penelitian yang dilakukan tim ini didasarkan pada data epidemiologi yang ada, bahwa kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua di Indonesia yang menyerang wanita dan sekaligus menjadi penyebab kematian akibat kanker terbanyak setelah kanker payudara, yaitu sebesar 19,2%. Kanker ini disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV) yang menginfeksi kulit atau mukosa pada kemaluan wanita. Virus ini dapat biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Saat ini, penggunaan bahan-bahan alam telah disadari memiliki kemampuan yang menjanjikan sebagai terapi kanker. Salah satu bahan alam yang banyak dikembangkan menjadi obat adalah kunyit. Kandungan kurkumin dalam kunyit berperan sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan anti kanker. Senyawa kurkumin bekerja melalui aktivitas pengikatan senyawa ekstrak kurkumin untuk menghambat ekspresi protein E6 pada sel yang terinfeksi HPV. Terapi kanker yang tersedia, seperti kemoterapi, radioterapi, dan operasi seringkali menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan bagi tubuh pasien. Inovasi nanopartikel emas kurkumin ini diharapkan menjadi solusi bagi permasalahan berbagai terapi kanker yang telah ada. Nanopartikel emas kurkuminoid memiliki potensi dalam menghambat dan mematikan pertumbuhan sel-sel kanker dan efek samping yang ditimbulkan sangat minim. Hal ini dikarenakan, nanopartikel emas kurkuminoid bekerja dengan target spesifik, yaitu pada gen virus penyebab kanker servik atau Human Papilloma Virus (HPV). Pengujian terhadap minimnya efek samping antikanker dari senyawa tanaman obat yang dikombinasikan dengan teknologi nanopartikel tersebut telah banyak diuji oleh para peneliti. Hasilnya ekstrak senyawa dengan nanopartikel terbukti tidak menyebabkan sel-sel sehat yang berada di sekitar sel-sel kanker ikut mati setelah diberikan terapi.
Penelitian ini dilakukan dengan mengujikan nanopartikel emas fraksi kurkuminoid terhadap kultur cell line kanker serviks dan dianalisis secara molekuler. Hasil awal penelitian ini sangat mengesankan. Nanopartikel emas kurkumin ini tampaknya berhasil menghambat pertumbuhan sel-sel kanker serviks, bahkan menginduksi kematian sebagian besar sel kanker. Ini adalah langkah pertama yang sangat positif dalam pengembangan pengobatan kanker serviks yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menguji antikanker ini pada tahap lanjutan yaitu pada tahap in vivo, dimulai dari pengujian terhadap hewan coba hingga pada manusia. Selain itu, proyek riset ini menegaskan bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan para ahli dalam bidang kedokteran dapat menghasilkan terobosan ilmiah yang signifikan. Inovasi ini juga bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda. Ini menunjukkan bahwa dengan tekad, semangat, dan kolaborasi, tidak ada yang tidak mungkin. Bahkan sebagai mahasiswa, kita dapat memiliki dampak besar pada dunia ini. Universitas Andalas berharap bahwa penelitian ini akan memberikan dorongan besar dalam upaya global untuk mengatasi kanker serviks dan memberikan harapan baru bagi jutaan wanita di seluruh dunia. Tidak hanya menunjukkan komitmen UNAND dalam mendukung penelitian ilmiah berkualitas, tetapi juga menggambarkan peran penting yang dimainkan oleh mahasiswa dalam menghasilkan inovasi yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat.
Semoga penelitian ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat besar dalam upaya global untuk mengatasi kanker serviks. Jika ingin mengikuti perkembangan lebih lanjut dari tim mahasiswa Unand ini, dapat mengunjungi laman Instagram @nanogold_curcumin. Di sana, cuminers (sapaan akrab pengikut instagram @nanogold_curcumin) dapat mengetahui berita terbaru tentang proyek dan merupakan cara mendukung upaya mereka dalam mengatasi kanker serviks.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *