Sempena Hari Disabilitas, Rahmadani 18 Tahun Lumpuh Dikunjungi Dir Intelkam Polda Riau

AMANAT PEKANBARU – Jika hari ini kita menikmati hidup dalam keadaan ekonomi berkecukupan lalu melihat orang lain yang ekonominya di atas kita, kita merasa kekurangan. Rasa ini akan sirna begitu mengetahui kehidupan Tumiyati (50 tahun) janda beranak tiga yang seorang diantaranya Rahmadani (20 tahun) menderita kelumpuhan selama 18 tahun.

Atas keadaan keluarga Turmiyati ini membuat jajaran Direktorat Intelkam Polda Riau menyambangi rumahnya di Jalan Usaha Sumber Sari, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru, Selasa (06/12/2022).

Direktorat Intelkam Polda Riau melalui Kasubdit Ekonomi AKBP STP Manulang,SH dan rombongan terharu begitu sampai ke kediaman Turmiyati, begitu juga bagi Turmiyati. Turmiyati di mata seorang AKBP STP Manulang, sangat sabar dalam mengurus Rahmadi yang lumpuh sejak berusia 2 tahun dahulu.

Terkenangkan Turmiyati, saat Rahmadani berusia 1 tahun sering mengalami step. Rahmadani seharusnya rutin minum obat. “Semua salah saya, saya lalai memberikan dia obat hingga kondisinya semakin parah,” kata Turmiyati dengan sesal.

Beban hidup Turmiyati dari waktu ke waktu semakin berat apalagi setelah meninggalnya suami tercinta. Turmiyati harus merawat Rahmadani yang selain lumpuh juga tidak bisa berkomunikasi dan dua anaknya yang lain sehingga membuat Tumiyati tak bisa bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan hidupnya. Turmiyati harus mengurus seluruh keperluan Rahmadani, mulai dari makan, mandi hingga buang air.

Turmiyati single parent juga harus mengurus putrinya kelas VII SMP dan putra bungsunya yang masih kelas 5 SD. Dalam kesabarannya, untuk makan sehari-hari, Turmiyati yang masuk Program Keluarga Harapan (PKH) dibantu tetangga, keluarga dan juga masjid. Namun, kian hari kebutuhan keluarga Turmiyati semakin meningkat apalagi saat anaknya butuh biaya transportasi untuk ke sekolah.

“Anak saya terpaksa ngojek karena kami tak punya motor. Per bulan saya bayar dua ratus ribu,” tuturnya seraya menyebutkan bahwa putrinya mau bersepeda ke sekolah, karena kondisi ekonomi merekalah maka belum bisa membeli sepeda.

Untuk menghibur keluarga ini, AKBP STP Manulang datang memberikan santunan. Kehadiran rombongan ini juga sebagai wujud nyata akan keberadaan Polri di tengah-tengah masyarakat, termasuk keluarga Turmiyati yang tengah diuji dengan keadaan ekonomi serta kelumpuhan anak sulungnya tadi.

“Kebetulan masih bersempena Hari Disabilitas Internasional 2022, kami mengunjungi rumah bu Tumiyati untuk memberikan santunan. Kami berharap, santunan tersebut sedikit dapat meringankan beban bu Tumiyati,” ujar AKBP STP Manulang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *